Pertamina Hanya diberi Waktu Dua Tahun, Untuk Memproduksi Pertamax

Jakarta - Berdasarkan Keterangan Menteri ESDM Bapak Sudirman Said pada hari rabu (31/12/2014) kemarin,Pemerintah akan Memberikan Waktu Dua Tahun pada Pertamina, Untuk Beralih produksi bahan bakar Ke Pertamax.

 Untuk masa dua tahun mendatang Pemerintah Masih akan mengimpor Bahan bakar Ron 88 atau Premium. Hal ini dikarenakan agar Pertamina mendapatkan waktu yang cukup untuk mengalihkan produksinya dari Premium ke Pertamax. Pada waktu sebelumnya Kementrian ESDM sudah direkomendasikan oleh Tim Tata Kelola Minya dan Gas Bumi (Migas) yang di komandoi oleh Bapak Faisal Basri, agar Pertamina memproduksi Pertamax pada semua kilang kilangnya.

Saat ini Pertamina telah mengelola enam kilang, dianyaranya DUMAI yang berkapasitas 170 MBSD (million barel steam per day), Balongan (125 MBSD), Plaju ( 118MBSD), Kasim (10 MBSD), Balikpapan (260 MBSD) , serta Cilacap sebanyak 348 MBSD. Dari keseluruhan kilang minyak milik Pertamina, ternyata hanya Kilang Balongan yang dapat memproduksi bahan bakas jenis Pertamax.

Sehingga dengan hal ini pihak Pertamina telah menyus RDMP( Refining Development Master Plan). Sehingga Pertamina mengharapkan pada tahun 2025, meningkatnya kapasitas produksi menjadi meningkat sebanyak 68 juta barel per harinya dari kondisi saat ini yang hanya 820.000 bph.
sumber Kompas.

Belum ada Komentar untuk "Pertamina Hanya diberi Waktu Dua Tahun, Untuk Memproduksi Pertamax"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Bawah Artikel